Rabu, 14 Desember 2011

Kisah Seorang Ibu, Anaknya dan Lonceng



Sebuah cerita yang bagus untuk direnungkan ...

Di sebuah desa ada seorang anak yang ingin kaya raya ...

Keinginannya membuat dia menghalalkan segala cara agar dia kaya raya ...
Dia bosan dengan hidup miskin ...

Suatu ketika seorang anak tersebut merampok di desanya..

Di desanya tercantum hukuman mati jika terdapat mencuri atau merampok ...

Suatu ketika anak tersebut sudah 3x mencuri  dan merampok...
Sebenarnya anak tersebut telah diingatkan dan ditegur oleh ibunya untuk tidak merampok, tetapi anak tersebut mengabaikannya

Ketika anak tersebut tertangkap oleh warga sedang mencuri..
Lalu anak tersebut digotong sampai di tengah desa untuk dihukum mati..

Tali sudah terlilit di leher anak tersebut..
Tinggal tunggu lonceng yg akan dibunyikan 3 kali anak tersebut segera digantung..

Ketika para algojo ingin mulai membunyikan lonceng, anak tersebut mulai menyesal atas perbuatannya...
Dia menangis sambil berdoa pada Tuhan agar hukumannya dibatalkan.

Akhirnya para algojo mulai menarik lonceng besar untuk pertama kalinya tetapi lonceng tersebut tidak bunyi...
Para algojo mencobanya kembali untuk kedua kalinya, tetap lonceng tersebut tidak berbunyi sampai yang ke 3x ..

Lalu anak tersebut dibebaskan dari hukuman karena lonceng tersebut tidak berbunyi..
Anak tersebut langsung bersujud di tanah dan minta ampun sama Tuhan..

Tetapi anak tersebut penasaran ingin tahu kenapa lonceng tersebut tidak berbunyi...
Anak itu naik ke atas menara dan melihat banyak darah yang menetes...

Yang dia lihat ternyata adalah kasih sayang yang sungguh besar dan penyesalan yang sangat dalam baginya...

Ternyata sang ibu memeluk dan mengikat dirinya di biji lonceng besar dengan kepala yang sudah mengeluarkan darah.. dia lakukan hal tersebut agar loncengnya tidak bunyi dan anaknya terbebas dari hukuman mati..

Percayalah seorang ibu ingin melihat anaknya bahagia...


Sayangilah orang tuamu sebelum terlambat ...

1 komentar:

  1. Begitulah.......kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa......bukan cuma lagu tapi kenyataan

    BalasHapus